5 Tahapan pada Design Thinking – EMPHATISE

Emphatise adalah tahapan pertama dari proses design thinking adalah mendapatkan pemahaman empatik tentang masalah yang dicoba untuk diselesaikan. Tahapan emphatise ini bertujuan agar kita dapat benar-benar bisa berempati dengan target user yang didasarkan pada cara pandang mereka dan mampu menciptakan solusi yang tepat untuk target user.

Bagaimana cara melakukan tahap emphatise? Kita dapat menggunakan template dibawah ini untuk melakukan proses emphatise. Template ini dapat membantu kita untuk lebih mengenali target user kita.

Untuk lebih jelasnya, saya akan memberikan contoh proses tahapan emphatise yang pernah saya lakukan bersama kelompok saya.

Kami mengambil permasalahan yang ada pada sekitar lingkungan kami, yaitu pembelajaran daring. Selama masa pandemi ini, semua tingkatan pendidikan menerapkan sistem belajar online. Pembelajaran online ini membuat para orang tua harus menjadi ‘guru’ pengganti di rumah untuk mengawasi, mendampingi dan mengajari anaknya karena guru di sekolah tidak bisa memantau secara langsung.

Tetapi, ada sebagian orang tua yang belum menguasai betul keterampian untuk menjadi ‘guru’ pengganti untuk anaknya selama pembelajaran daring di rumah. Maka dari itu, kami melakukan pencarian informasi mengenai “Ketidakmampuan Orang Tua Menjadi Pengganti Guru di Rumah selama Masa Pandemi”.

Hal pertama yang kami lakukan adalah melakukan deep user interview untuk mengetahu secara pasti apa yang dirasakan dan dialami oleh para orang tua dalam menggantikan peran guru untuk anaknya selama pembelajaran daring. Dengan menerapkan deep user interview dengan template yang disediakan, kami menemukan 2 tipe orang tua yang merasa mampu dan tidak mampu dalam menggantikan peran guru untuk anaknya dan kami dapat simpulkan bahwa para orang tua :

Think & Feel See Hear Say & Do
1. Bingung mengoperasikan gadget

2. Merasa kurang mampu memberikan pembelajatan ketika study from home

3. Habis kesaaran saat anak tidak menurut atau tidak cepat mengerti

4. Senang bisa melihat proses belajar anak

1. Anak cepat bosan

2. Antusias dengan perkembangan anak dalam belajar

3. Anak bermalasan-malasan

1. Orang tua senang mendampingi anaknya dalam proses pembelajaran

2. Orang tua yang tega menganiaya anak saat memberikan pembelajaran

3. Pembelajaran dirumah secara online kurang efektif

1. Mencari guru les online/ platform belajar online

2. Berusaha sesabar mungkin

3. Mencoba mengerti cara belajar anak

Pain Gain
1. Orang tua tidak mengerti harus darimana memulai mengajari anak

2. Hambatan gadget dan kuota daring

3. Orang tua frustasi karena tidak mampu mengajari anak

4. Orang tua susah membagi waktu

1. Senang melihat anak yang mengerti pelajaran yang diberikan

2. Dapat melihat langsung kinerja dalam memberi pembelajaran dari mengerti atau tidaknya anak

3. Bisa memonitor anak belajar secara langsung

Dari hasil deep interview yang kami dapatkan tersebut, lalu kami membuat persona. Persona yang kami buat ini bertujuan untuk lebih dapat memahami permasalahan yang ada.

Dengan membuat persona seperti diatas, membuat kami dapat memahami lebih apa yang dirasakan user target kami yaitu orang tua.

Dari penjelasan dan contoh yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan tahapan pertama dalam design thinking adalah tahap emphatise yang berguna untuk lebih mengenali lebih dalam dan lebih rinci terhadap apa yang dialami dan dirasakan oleh target user saat mengalami suatu permasalahan yang ada.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *