Pada tahap keempat yaitu protoype ini akan dihasilkan sejumlah versi produk yang murah dan diperkecil, atau fitur khusus yang ditemukan dalam produk, sehingga dapat menyelidiki solusi masalah yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Prototype ini dapat diuji dalam tim sendiri atau ke beberapa orang lain. Ketika ada masukan maka dilakukan perbaikan lagi pada prototype ini, sehingga dihasilkan prototype yang benar-benar bagus dan sempurna.
Ada beberapa tipe prototype, yaitu :
- Low Fidelity
Low Fidelity ini menggambarkan konsep besar dan skenario atau storyboard-nya. Tipe ini merupakan prototype gambaran kasar, mudah dibuat, dan cepat. Contohnya seperti sketsa, paper prototype, dan storyboard. Tools yang digunakan seperti kertas, pensil, gambar-gambar temple, flow chart, visio.
Pengaplikasian prototype low fidelity pada solusi dari permasalahan yang diangkat oleh kelompok kami yaitu kami menggunakan story board seperti gambar dibawah ini
2. Medium Fidelity
Prototype medium fidelity ini sudah agak detail tetapi baru pada fungsi pertamanya saja. Tipe ini menggambarkan aspek dari produk yang menghubungkan antar skenario yang dapat dicoba. Contohnya seperti wireframes, amker, simple 3D model. Tools yang dapat digunakan ialah photoshop, power point, figma, marvel, storyfoam, tanah liat, kardus, dll.
Pengaplikasian prototype medium fidelity untuk solusi dari permasalahan yang kami angkat, anda dapat melihat melewati prlatform youtube dibawah ini :
https://youtu.be/wLcDPgdj7co
3. High Fidelity
High Fidelity prototype merupakan prototype yang sudah detail, hampir final dengan tampilan yang sangat mirip dan berfungsi penuh. Prototype ini digunakan untuk pengetesan akhir. Tools yang dapat digunakan seperti production environment programming (Rails, Java, HTML, dll), 3D Printing, CNC Machine, dll.
Dari penjelasan dan contoh pengaplikasian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tahapan prototype berguna untuk memberi gambaran jelas terhadap solusi yang akan ditawarkan, sehingga solusi tersebut dapat mudah dipahami oleh orang lain.